Definisi Aktivitas Belajar
Pembelajaran adalah integrasi dari proses dan produk. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pembelajaran yang baik akan berdampak baik pula pada produk atau hasil dari pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran tidak terlepas dari peran pendidik dan perseta didik. Komunikasi yang lancar antar keduanya akan membuat pembelajaran lebih hidup. Salah satu hal yang berpengaruh pada proses pembelajaran adalah aktifitas belajar peserta didik.
Aktivitas belajar peserta didik adalah aktivitas yang bersifat fisik ataupun mental (Sardiman, 2005:96). Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental atau rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta belajar yang optimal. Dalam aktivitas belajar ini peserta didik haruslah aktif mendominasi dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan kata lain dalam beraktivitas peserta didik tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang dijumpai di sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran secara konvensional.
Proses pembelajaran dikatakan efektif bila peserta didik secara aktif ikut terlibat langsung dalam pengorganisasian dan penemuan informasi (pengetahuan), sehingga mereka tidak hanya menerima secara pasif pengetahuan yang diberikan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar tugas guru adalah mengembangkan dan menyediakan kondisi agar peserta didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Menurut Nasution (2000:89), aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani ataupun rohani. Dalam proses pembelajaran, kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait. Seorang peserta didik akan berpikir selama ia berbuat, tanpa perbuatan maka peserta didik tidak berfikir. Oleh karena itu agar peserta didik aktif berfikir maka peserta didik harus diberi kesempatan untuk berbuat atau beraktivitas.
Diedrich (dalam Nasution, 2000:91) membuat suatu daftar yang berisi tentang macam kegiatan peserta didik yang dapat digolongkan sebagai berikut :
Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya : membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
Oral activities, yang termasuk didalamnya seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
Listening activities, seperti mendengarkan penjelasan, percakapan, diskusi, musik, pidato.
Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola.
Motor activities, seperti melakukan percobaan, melakukan konstruksi, model, mereparasi, bermain.
Mental activities, misalnya menggali, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Hasil belajar tidak hanya ditentukan oleh aktivitas peserta didik tetapi aktivitas guru sangat diperlukan untuk merencanakan kegiatan peserta didik yang bervariasi, sehingga kondisi pembelajaran akan lebih dinamis dan tidak membosankan. Berikut ini jenis aktivitas belajar berdasarkan Depdiknas (2004):
Sebagai indikator aktivitas belajar peserta didik secara individual dalam proses belajar mengajar di kelas adalah sebagai berikut.
- Kehadiran di kelas
- Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
- Kelengkapan buku catatan
- Menyimak dan memperhatikan penjelasan
- Menyampaikan pendapat
Sebagai indikator aktivitas belajar peserta didik dalam kegiatan pratikum secara kelompok di laboratorium adalah sebagai berikut.
- Kekompakkan kerjasama dalam kelompok
- Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar
- Menggunakan alat-alat pratikum dengan tepat
- Memperoleh data dari percobaan
- Membuat kesimpulan dengan benar
Teknik yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar peserta didik adalah observasi dilengkapi dengan pedoman penskoran. Skor yang diperoleh setiap peserta didik dianalisis untuk mengetahui prosentase aktivitas peserta didik.
Referensi
Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 SMP Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Sains. Jakarta: Depdiknas.