Salingtemas: Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat
Pada saat ini Indonesia kembali menggunakan kurikulum KTSP yang prinsipnya antara lain, berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan; beragam dan terpadu ; tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni. Pada kenyataannya pelaksanaan pembelajaranbelum sesuai dengan KTSP. Pembelajaran SALINGTEMAS merupakan suatu pendekatan yang dapat mengajak siswa untuk mau dan mampu menerpkan prinsip sains dan menghasilkan suatu teknologi untuk memecahkan masalah di masyarakat. Model NHT merupakan struktur yang melibatkan siswa dalam menelaah materi dan memeriksa pemahaman terhadap isu pelajaran.
Pembelajaran ekonomi di kelas X- B SMA TAMANSISWA (TAMAN MADYA) MALANG berpusat pada guru (Teacher centered). Metode yang digunakan dalam pembelajaran berupa metode ceramah. Worksheet yang merupakan instrumen pembelajaran tidak digunakan secara tepat. Dalam melakukan penilaian, soal tes yang digunakan kebanyakan berupa soal tingkat kognitif mengingat (CI) saja. Hal tersebut menyebabkan motivasi dan hasil belajar siswa rendah siswa selalu pasif dan hanya mendengarkan tanpa menunjukkan sikap gembira maupun sikap ingin tahu. Nilai ketuntasan belajar secara klasikal rendah. Pendekatan salingtemas dengan model NHT diduga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ekonomi siswa SMA TAMANSISWA (TAMAN MADYA) MALANG kelas X-B.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus. Pada tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan november 2010. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-B SMA TAMANSISWA (TAMAN MADYA) MALANG. Dengan 10 siswa laki- laki dan 10 siswa perempuan. Data penelitian berupa motivasi belajar siswa diperoleh dengan melakukan observasi menggunakan lembar observasi motivasi belajar selama pembelajaran. Sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif CI-C4 diukur berdasarkan ketuntasan belajar secara klasikal dan rata- rata tingkat kognitif yang diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soal tes, lembar observasi motivasi, lembar observasi tindakan guru, dan catatan lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan pada keempat aspek motivasi belajar, oleh karena itu disarankan bahwa guru dapat menggunakan pendekatan Salingtemas dengan model kooperatif NHT untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ekonomi siswa.
Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi.
Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :
a. Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
- memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
- jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
- menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
- memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan Sosial, meliputi :
- memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
- menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
- menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
- membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
Selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, teknologi juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.