Pengertian dan Definisi Moral
Eureka Pendidikan. Masa remaja merupakan masa yang penting karena biasanya dimasa ini seseorang akan selalu berusaha untuk mencari jati diri, masa untuk melepaskan diri dari lingkungan orang tua. Tentunya nilai-nilai dalam kehidupan sangat diperlukan sebagai pedoman, pegangan atau petunjuk dalam mencari jalan untuk menumbuhkan jati dirinya.
Tentunya sikap dari remaja tersebut harus sesuai dengan moral-moral tertentu sehingga terwujud perilaku yang bermoral dan segala perbuatannya selaras dengan kenyataan di dunia sekelilingnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.
Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning) pada remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang ada di sekitarnya, sehingga adakalanya seorang individu melakukan suatu perbuatan yang tercela karena mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Untuk itu, makalah ini akan membahas tentang perkembangan remaja yang berkaitan dengan perkembangan moralnya yang sangat erat kaitannya dengan sikap yang akan ditunjukkan nantinya.
Pengertian Moral
Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk. Moral (Bahasa Latin Moralitas) merupakan istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Masa remaja adalah masa yang tak pernah terlupakan, dan merupakan masa yang paling indah. Jika masa itu terlewatkan maka ia akan merasa rugi setidaknya begitulah kata anak-anak remaja sekarang ini. Karena ingin mendapatkan kesenangan di masa remaja, banyak anak-anak remaja mengorbankan uangnya hanya untuk sekedar berfoya-foya merusak dirinya karena tingginya perasaan ingin tahu serta dorongan dari teman-temannya dan yang paling menyedihkan mereka tidak menyadari betapa sakit orangtuanya mencari nafkah hanya untuk anak-anaknya.