Pengertian Karakter
Secara terminologis, makna karakter dikemukakan oleh Thomas Lickona. Menurutnya karakter adalah “A reliable inner disposition to respond to situations in a morallay good way”. Selanjutnya Lickona menambahkan , “Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior” (Lickona, 1991:51). Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dengan kata lain, karakter mengacu kepada serangkaian pemikiran (cognitives), perasaan (affectives), dan perilaku (behaviors) yang sudah menjadi kebiasaan (habits).
A. Jenis Jenis Karakter Manusia
Setelah kita mengetahui secara bahasa mengenai apa itu karakter, tidak lengkap jika kita belum memahami apa saja atau jenis-jenis karakter manusia pada umumnya.
1. Karakter pertama adalah Sanguinis
Karakter jenis adalah karakter seseorang yang mudah sekali bergaul atau dalam istilah kerennya adalah ekstrovet.
Pada umumnya, orang yang memiliki karakter jenis adalah orang yang memiliki kepribadian menarik, suka berbica. Bukan asal berbicara, melainkan pembicaraannya dapat memikat atau menarik perhatian lawan bicaranya. Kalau suka bicara tapi tidak menarik perhatian lawan bicaranya, itu berarti dia cerewet.
Mereka juga adalah seorang yang ekspresif, antusias, periang dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Namun seseorang yang memiliki jenis karakter sanguinis memiliki kekurangan diantaranya suka mementingkan diri sendiri, tidak suka mendapatkan kritik dan pelupa.
2. Karakter berikutnya adalah Melankolis
Karakter melankolis diidentikkan dengan karakter seseorang yang susah bergaul dengan orang lain atau introvert. Pemikir, dan memiliki sifat pesimistis yang cukup kuat.
Meskipun begitu, orang-rang dengan karakter jenis ini adalah orang-orang yang suka berpikir secara mendalam, tekun, suka berkorban, dan cenderung memiliki sifat idealis.
Kata suka menyendiri bukan berarti tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, atau tidak memiliki empati sosial. Justru orang-orang dengan karakter melankolis adalah orang-orang yang memiliki jiwa sosial tinggi. Mereka suka membantu kesusahaan dan permasalahan orang lain.
2. Karakter Koleris
Pada umumnya, orang yang memiliki karakter koleris ini sangat cocok dijadikan sebagai seorang pemimpin. Orang dengan karakter semacam ini biasanya mereka suka mengatur, bertualang, senang dengan tantangan, tegas dalam mengambil suatu keputusan. Mereka juga tidak mudah menyerah.
Karena kesenangannya memerintah, terkadang mereka juga gemar membuat kontroversi karena keputusan yang diambil terkadang tergesa-gesa dan terlalu kaku.
3. Jenis Karakter Plegmatis
Orang dengan karakter plegmatis sering kali disebut sebagai orang cuek, atau santai.
Orang-orang dengan karakter plegmatis lebih senang berdamai dengan kehidupan, meskipun masalah yang dihadapi terbilang sulit.
Plegmatis merupakan kebalikan dari karakter melankolis. Hal ini disebabkan karena karakter plegmatis adalah karakter seseorang yang tidak bisa memendam dendam dan kekecewaan yang terlalu lama.
Sikap bersahabat dan cinta damai yang dimiliki oleh seorang plegmatis malah membuat dia sering di manfaatkan orang lain.
Bahkan seorang plegmatis tidak memiliki tujuan yang pasti karena mereka hidup seperti air yang mengalir.