Pengertian Ukhuwah
Kata saudara (akh) itu sendiri – kata Al-Ragib, seorang ahli bahasa Al-Qur’an pada dasarnya berarti persamaan kelahiran dengan orang lain dari dua ibu Bapak yang sama, atau salah satu dari keduanya adalah sama atau sepersusuan. Lantas kata itu dipinjam untuk menyebut kebersamaan dengan orang lain dalam kesukuan, agama, profesi, pergaulan, kasih saying, dan lain-lain.
Persahabatan adalah permulaan dari persaudaraan. Jika persahabatan ditingkatkan maka akan menjadi persaudaraan. Ketika al-Junaid (w.298 H/910 M), seorang sufi ditanya tentang arti “saudara”, maka dia menjawab, “Pada hakikatnya, dia adalah engkau, hanya secara individual bukan engkau.” Jadi, persaudaraan adalah lebih intim dan lebih akrab dari hanya sekedar persahabatan. Oleh karena itu, Nabi saw. mengatakan, “Belum sempurna iman salah seorang di antara kamu sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimanaia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasa’I, dan ibn Majah).
Bentuk jamak dari lafal akh dalam Al-Qur’an ada dua bentuk. Pertama, Ikhwan, yang lazim digunakan untuk persaudaraan bukan sepertalian darah. Kata ini muncul dalam Al-Qur’an sebanyak 22 kali., diantaranya yang dihubungkan dengan agama, sifat, dan pergaulan lainnya. Kedua, ikhwah, yang dipakai untuk menunjuk persaudaran sepertalian darah, kecuali satu ayat : Innama al-Mu’minuna ikhwah. Lafal ikhwah muncul di dalam Al-Qur’an sebanyak tujuh kali, hanya satu kali – pada ayat di atas – maknanya mengacu kepada persaudaraan seiman.
Jadi, ukhuwah secara umum berarti persaudaraan tetapi persaudaraan itu sendiri ada yang bersifat ketat dan intim sehingga sulit untuk dapat ditentukan. Ada juga dalam bentuk persahabatanbiasa yang bersifat longgar dan lebih mudah terlupakan.