Pengertian Penelitian Eks-postfacto Beserta Langkah-langkahnya

3 min read

Apa Yang Dimaksud Dengan Penelitian Eks-postfacto

Eureka Pendidikan – Melakukan sebuah penelitian dapat menggunakan berbagai macam pendekatan. Penelitian Eks-postfacto merupakan salah satu jenis pendekatan penelitian cabang dari penelitian Kuantitatif. Dikatakan demikian karena penelitian ini sesuai dengan arti eks-postfacto yaitu penelitian sesudah kejadian. 
Kerlinger (1986) dalam bukunya mendefinisikan

Ex-postfacto research more formarly as that in which the independent variables have already occured and in which the researcher starts with the observation of a dependent variables“. 

Eks-postfacto merupakan penelitian yang variabelvariabel bebas terjadi atau muncul saat peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel bebas atau variabel bebas dengan variabel terikat terjadi secara alami. Hubungan yang terjadi secara alami inilah yang membuat peneliti ingin melacak kembali hubungan tersebut dan jika dimungkinkan mencari tahu apa yang menjadi faktor penyebab keterkaitan antar variabel tersebut. 
Penelitian Eks-postfacto dapat dibedakan menjadi dua jenis, Correlation Study (Causal Research) dan Criterion Group Study (Causal Comparative Research) yaitu sebuah penelitian yang berusaha mencari tahu informasi tentang apa dan mengapa terjadi hubungan sebab akibat. 

Penelitian Korelasi

Penelitian korelasi ini sudah banyak sekali dilakukan dalam bidang sosial, ekonomi maupun dalam hal yang lainnya. Penelitian korelasi merupakan sebuah penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data untuk mengetahui apakah ada hubungan dan menentukan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian korelasi merupakan bagian dari penelitian eks-postfacto karena pada umumnya, dalam penelitian korelasi peneliti tidak melakukan manipulasi variabel, melainkan langsung mencari tahu hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. (Gay:1982).
Menurut Nazi (1999) penelitian korelasi berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian korelasi, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.
Bagi peneliti yang hendak menggunakan pendekatan penelitian korelasi, penting untuk memahami beberapa karaktertistik dari penelitian korelasi ini. Menurut Sukardi (2014) karakteristik dari penelitian korelasi ada tiga jenis, diantaranya:
  1. Pemilihan penelitian korelasi akan tepat sasaran jika variabelnya kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti halnya dalam penelitian eksperimen.
  2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
  3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.

Tujuan Dilakukannya Penelitian Korelasi

Menurut Sukardi (2014) tujuan dilakukannya penelitian korelasi adalah untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian tentang dua variabel atau lebih. Tiga pertanyaan tersebut adalah :
  1. Adakah hubungan antara dua variabel?, jika ada, kemudian diikuti dengan pertanyaan, yaitu
  2. Bagaimanakan arah hubungan tersebut? dan selanjutnya pertanyaan,
  3. Berapa besar hubungan kedua variabel tersebut dapat diterangkan?

Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Korelasi

Menurut Sukardi (2014) penelitian korelasi ini memiliki beberapa kelebihan yang dapat dijelaskan sebagai beriktu:
  1. Berguna untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, dan sosisal, karena dengan penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan.
  2. Dengan penelitian korelasi, dimungkinkan beberapa variabel yang mempunyai kontribusi pada suatu variabel tertentu dapat diselidiki secara intensif.
  3. Penelitian korelasi pada umumnya melakukan studi tingkah laku dengan setting yang realistis.
  4. Peneliti dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar.
Sedangkan untuk kelemahan, sukardi berpendapat bahwa dengan penelitian korelasi, peneliti hanya mengidentifikasi apa yang terjadi dengan tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variabel. Disamping itu, menurut sukardi penelitian korelasi ini tidak dapat membangun hubungan sebab akibat dalam sebuah penelitian. 

Penelitian Kausal Komparatif

Penelitian komparatif erat kaitannya dengan penelitian korelasi diatas. Penelitian kausal komparatif juga berusaha untuk menentukan alasan atau penyebab status objek yang diteliti (sukardi; 2014). Penelitian dengan pendekatan kausal komparatif diawali peneliti dengan mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian berusaha untuk mencari kemungkinan variabel penyebabnya. 
Penelitian kausal komparatif diawaili dengan permasalahan penelitian, dilanjutkan dengan menentukan tujuan dan manfaat penelitian, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabel bebas dan variabel terikat dan menentukan metode penelitian dengan teknik statistik yang relevan.
Penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif terkadang membingungkan para peneliti dikarenakan penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif memiliki beberapa kesamaan, yaitu:
  1. Tidak memanipulasi variabel, karena variabel telah terjadi
  2. Tidak melakukan kontrol terhadap variabel
  3. Bila analisis menggunakan program komputer, penelitian regresi akan secara otomatis menganalisi hasil korelasi juga.
Meskipun memiliki beberapa kesamaan, penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif ternyata memiliki perbedaan, diantaranya:
  1. Pada penelitian korelasi, peneliti tidak mengidentifikasi atau membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat.
  2. Pada penelitian kausal komparatif, peneliti berusaha mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Dalam hubungan variabel yang kompleks, mereka membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif

Dengan penelitian kausal komparatif, dimungkinkan penelitian melakukan studi karena apabila digunakan penelitian eksperimen kemungkinan tidak dapat dilakukan karena beberapa alasan yang salah satunya adalah menyalahi aturan sekolah, tidak etis dan sebagainya.

Kelemahan dari penelitian kausal komparatif diantaranya:
  1. Karena variabel bebas telah terjadi, maka kontrol variabel tidak dapat dilakukan
  2. Tidak ada manipulasi dan kontrol sehingga hasil penelitian hanya menekankan pada hubungan dan prediksi variabel dengan tidak terlalu berorientasi pada hubungan sebab akibat. 

Langkah-langkah Penelitian Eks-postfacto

Beberapa langkah penting dalam memulai penelitian eks-postfacto diantaranya seperti berikut:
  1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode eks-postfacto.
  2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
  3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
  4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 
  5. Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian.
  6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini, menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
  7. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.
  8. Membuat laporan. 

Teknik Penilaian Non-Tes

Teknik Penilaian Non-Tes Eureka Pendidikan – Teknik penilaian non-tes dapat digunakan untuk mengetahui proses dan produk dari hasil belajar peserta didik, misalnya berkaitan dengan...
Ahmad Dahlan
2 min read

Cara Membuat Abstrak yang Baik

Pengertian Abstrak EurekaPendidikan.com – Abstrak adalah kegiatan terakhir yang dilakukan penulis artikel tetapi merupakan bagian yang paling pertama dibaca orang. Hal ini disebabkan pembaca...
Ahmad Dahlan
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *