BSCS Biology: A Human Approach
Eureka Pendidikan. Human Approach merupakan pendekatan pembelajaran Biologi yang berupaya untuk menyadarkan bahwa manusia memiliki peran yang sangat penting di alam semesta. Manusia diajarkan dan dibiasakan untuk berpikir bagaimana caranya melestarikan alam sehingga kekayaan alam yang ada tidak habis misalnya dengan konservasi hewan dan koonservasi tumbuhan.
Misalnya saja siswa diajak untuk mengamati gambar atau video tentang penebangan pohon secara liar. Siswa diminta untuk meneliti atau mencari informasi tentang luas hutan di Indonesia tahun 2000 sampai tahun 2014. Kemudian siswa diminta untuk menjelaskan peran manusi pada lingkungan tersebut (ekosistem hutan), dan apakah dampaknya bagi masyarakat, apakah berperan positif atau kah sebaliknya, dan bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap lingkungan sekitarnya baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, diharapkan lulusannya memiliki kesadaran yang tinggi tentang peran penting manusia terhadap perubahan lingkungan sehingga kepeduliannya terhadap lingkungan akkan meningkat.
BSCS merupakan program yang dikembangkan tidak hanya berdasarkan kajian materi Biolgi tetapi juga berdasarkan hasil penelitian pembelajaran Biologi di lapangan selama jangka waktu yang panjang dan terus menerus dilakukan untuk lebih memperbaiki pembelajaran Biologi. Pembelajaran Biologi SMA yang baik yaitu:
- Lebih menekankan pada penguasaan konsep biologi dan kurang menekankan pada kosakata Biologi
- Memberikan kesempatan yang lebih besar bagi siswa untuk melakukan investigasi
- Lebih banyak menghubungkan antara konsep Biologi dan kehidupan nyata
Seperti penelitian awal oleh tim BSCS tentang pengaruh ketepatan implementasi kurikulum terhadap gain belajar siswa yang melibatkan 6 guru dan 262 siswa pada 5 sekolah Denver Public, dimana siswa terdiri atas campuran kulit putih, Hispanic/Latino, dan kelompok Afrika-Amerika dengan jumlah yang seimbang antara siswa perempuan dan laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua kelas yang diteliti menunjukkan adanya peningkatan Gain belajar siswa tanpa memperhatikan karakteristik dan strategi masing-masing guru.
Yang termasuk dalam Human Approach dalam pembelajaran adalah Science Technology Sociaty (STS) dan Science Enviroment Technology Sociaty (SETS). STS merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada siswa bahwa antara sains, teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi dan bergantung satu sama lain (Ratri, tt). Manusia yang merupakan bagian dari masyarakat berperan dalam membuat keputusan-keputusan dalam pembuatan atau penggunaan teknologi dan dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Ada beberapa karakteristik/ciri-ciri STS menurut Nurjanah (2010) yaitu:
- Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan dampak.
- Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan)
- Untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
- Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
- Perpanjangan belajar di luar sekolah dan sekolah
- Fokus kepada dampak sains dan teknologi terhadap siswa
- Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya konsep-konsepsaja yang harus dikuasai siswa dalam tes
- Penekanan pada keterampilan proses dimana siswa dapat menggunakan dalam memecahkan masalah
- Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains dan teknologi
- Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga negara dimana ia mencoba untuk memecahkan isu-isu yang telah diidentifikasi
- Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan.
- Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar.
SETS merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan kemanfaatan sebesar-besarnya transformasi sains ke bentuk teknologi bagi kepentingan masyarakat dengan member nilai ekonomis produk hasil transformasi tersebut tanpa harus merusak atau merugikan lingkungan (Fitriani, dkk 2012). Ada beberapa ciri atau karakteristik SETS menurut Sutarno dalam Setyaningsih (2011) yaitu:
- Tetap memberi pengajaran sains
- Murid dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat.
- Murid dibawa untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut ke bentuk teknologi.
- Murid diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains yang dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antara unsur tersebut.
- Murid dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari pada menggunakan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi.
- Dalam konteks konstruktivisme, murid dapat diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan.