Bawalah hewan kecil, batu, tanah dan tumbuhan
kecil ke ruangan kelas. Amati dengan seksama
karakteristik dari setiap benda tersebut. Apa yang
terjadi ketika benda-benda tersebut disentuh?
Bagaimana tanggapan dari semua benda tersebut?
Apakah ada yang terlihat bergerak dengan jelas?
Golongkanlah mana yang termasuk ke dalam
makhluk hidup atau benda mati? Apa alasan kalian
menggolongkan bahwa benda tersebut termasuk ke
dalam makhluk hidup atau benda mati?
Pada saat kalian memberikan sentuhan terhadap
hewan kecil, batu, tanah, dan tumbuhan kecil akan
menghasilkan tanggapan yang berbeda. Hewan kecil
mungkin akan memberi tanggapan dengan bergerak
atau berpindah tempat. Adapun batu dan tanah
tidak memberikan tanggapan. Beberapa tumbuhan
mungkin terlihat memberikan tanggapan, namun
jenis lainnya tidak terlihat dengan jelas.
Bagaimana kalian membedakan antara makhluk
hidup dengan benda mati? Makhluk hidup tentu
saja akan menunjukkan karakteristik hidup, salah
satunya menanggapi rangsang dan bergerak. Tanah
dan batu termasuk ke dalam benda mati. Namun di
permukaan batu atau di dalam tanah mungkin saja
terdapat makhluk hidup yang kasat mata
Pada saat kalian duduk di SD, kalian juga sudah
mempelajari tentang pengelompokan makhluk
hidup dan benda mati. Kalian dapat menentukan
sesuatu termasuk makhluk hidup atau benda mati
berdasarkan ciri-ciri atau karakteristiknya.
Karakteristik makhluk hidup ada yang dapat
dengan mudah diamati oleh kita dan ada yang
memerlukan pengamatan secara mendetail. Beberapa
karakteristik umum dari makhluk hidup adalah:
memiliki kemampuan untuk bergerak;
tumbuh dan berkembang;
memiliki kemampuan untuk bereproduksi;
menanggapi rangsangan dari lingkungannya;
mengambil dan menggunakan energi;
memiliki kemampuan bernapas;
menghasilkan limbah (ekskresi); serta
tubuh tersusun dari satu atau banyak sel.
Karakteristik makhluk hidup pada hewan dapat
dengan jelas diamati oleh manusia. Tumbuhan
termasuk makhluk hidup juga, meskipun
pergerakan dan pertumbuhan terjadi sangat lambat
yang sering tidak kalian sadari. Beberapa benda tak
hidup memiliki beberapa karakteristik kehidupan
tetapi tidak akan memiliki semuanya. Sesuatu
diklasifikasikan sebagai makhluk hidup harus
memiliki semua karakteristik kehidupan. Sesuatu
yang memiliki kehidupan disebut organisme.
Ukuran organisme beraneka ragam. Contohnya,
gajah dan paus memiliki ukuran yang sangat
besar dibandingkan ukuran manusia seperti pada
Gambar 5.1. Lain halnya dengan bakteri dan
Amoeba yang memiliki ukuran mikroskopis (hanya
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop).
Berikut ini penjelasan mengenai karakteristik
makhluk hidup.
Makhluk Hidup Memiliki Kemampuan untuk Bergerak
Kemampuan untuk bergerak merupakan karakteristik
dasar dari kehidupan. Biasanya gerakan hewan dapat
dengan mudah kalian amati. Berbeda halnya dengan
tumbuhan yang bergerak secara lambat dan sulit untuk
diamati secara langsung. Salah satu gerakan tumbuhan
yang mudah diamati adalah gerakan menutupnya daun
putri malu (Mimosa pudica) saat disentuh seperti pada
Gambar 5.2.
Tumbuhan juga bergerak setiap kali tumbuh atau
menanggapi cahaya. Ciri-ciri kehidupan lainnya, seperti
menanggapi rangsangan dan makan (mengumpulkan
energi), akan mengandalkan gerakan
Makhluk Hidup Dapat Tumbuh dan Berkembang
Sesuatu disebut makhluk hidup berarti mereka dapat
tumbuh dan berkembang. Hal ini berarti menjadi
lebih besar, lebih rumit atau keduanya. Beberapa
makhluk hidup dapat tumbuh sangat lambat, namun
beberapa makhluk hidup tumbuh lebih cepat.
Pada saat kalian menanam sebuah biji jagung
di dalam tanah, maka beberapa hari kemudian
akan terbentuk kecambah. Setiap hari tinggi
dari kecambah akan bertambah sampai dengan
terbentuk daun dan tumbuh menjadi tumbuhan
yang lebih besar seperti pada Gambar 5.3
Makhluk Hidup Memiliki Kemampuan Reproduksi
Semua makhluk hidup dapat melakukan
reproduksi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka
dapat menghasilkan keturunan yang mirip dengan
induknya. Reproduksi dapat terjadi secara seksual
dan aseksual. Reproduksi seksual melibatkan
pertemuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Adapun reproduksi aseksual tidak melibatkan
pertemuan sel kelamin jantan dan betina, namun
hanya memerlukan satu induk saja.
Perhatikan Gambar 5.4 yang menunjukkan
reproduksi seksual pada ayam dengan cara bertelur.
Makhluk hidup yang memiliki kemampuan
reproduksi rendah cenderung sulit ditemukan di
alam liar dan umumnya tergolong ke dalam makhluk
hidup terancam punah.
Makhluk Hidup Menanggapi Rangsang
Makhluk hidup memberikan tanggapan terhadap
perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan
internal dan eksternal disebut dengan stimulus.
Reaksi terhadap perubahan lingkungan disebut
dengan respons. Jika kalian tanpa sengaja
memegang air panas, dengan cepat tangan ditarik
kemudian kalian berteriak. Stimulus dalam kasus
ini adalah suhu panas dan respons adalah menarik
tangan dan berteriak.
Respons terhadap stimulus pada tumbuhan
lebih sulit diamati dibandingkan hewan. Gerak
tumbuhan seperti bunga matahari (Helianthus
anuus) mengikuti arah datangnya cahaya merupakan
contoh tumbuhan dalam menanggapi rangsang.
Stimulus dalam kasus ini adalah cahaya Matahari
dan tanggapannya adalah berubahnya posisi bunga
matahari seperti pada Gambar 5.5.
Makhluk Hidup Mengambil dan Menggunakan Energi
Makhluk hidup mengambil dan manggunakan
energi untuk bergerak, tumbuh, berkembang biak
dan menjalankan fungsi tubuh lainnya. Tumbuhan
menggunakan energi Matahari untuk menjalankan
proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pengubahan senyawa
sederhana (karbon dioksida dan air) menjadi senyawa
kompleks (glukosa). Selain glukosa, hasil fotosintesis
adalah oksigen. Organisme yang dapat membuat
makanan sendiri disebut produsen atau autotrof.
Perhatikan Gambar 5.6. yang menggambarkan proses
fotosintesis pada tumbuhan.
Hewan mendapatkan energi dengan cara
memakan organisme lain, baik tumbuhan maupun
dari hewan lainnya. Organisme yang mendapatkan
energi dari organisme lain disebut heterotrof.
Makanan akan dicerna dan diubah menjadi
senyawa sederhana, misalnya glukosa. Senyawa
glukosa ini kemudian akan diubah menjadi energi
melalui proses respirasi seluler. Energi yang
didapatkan digunakan untuk bergerak, tumbuh,
berkembang biak dan menjalankan fungsi tubuh
lainnya. Sebagian lagi energi akan hilang ke
lingkungan dalam bentuk panas atau zat sisa.
Pada dasarnya energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan. Sebaliknya, energi hanya dapat
diubah atau ditransfer dari satu bentuk ke bentuk
lainnya. Misalnya dalam kejadian di atas, energi
cahaya dari Matahari diubah menjadi energi kimia
dalam bentuk karbohidrat oleh tumbuhan. Ketika
karbohidrat ini dimakan oleh hewan, maka diubah
menjadi energi gerak dan energi panas yang dibuang
ke lingkungan. Hukum ini dikenal dengan istilah
hukum kekekalan energi.
Makhluk Hidup Dapat Bernapas
Hewan memerlukan oksigen untuk bernapas
(respirasi). Oksigen yang dihirup oleh hewan
digunakan untuk mengoksidasi (membakar) zat
makanan di dalam sel sehingga dihasilkan energi.
Zat sisa dari proses oksidasi ini adalah karbon
dioksida dan uap air.
Sama halnya dengan hewan, tumbuhan juga
memerlukan oksigen untuk proses oksidasi zat
makanan dan menghasilkan zat sisa yang sama yaitu
karbon dioksida dan uap air. Selain itu, tumbuhan
mengikat karbon dioksida yang digunakan untuk
proses fotosintesis. Jadi, tumbuhan sedikit berbeda
dengan hewan karena menggunakan gas oksigen
dan karbon dioksida seperti yang terlihat pada
Gambar 5.7.
Makhluk Hidup Menghasilkan Zat Sisa
Terdapat banyak sekali proses biokimiawi di dalam
tubuh makhluk hidup. Selain menghasilkan produk
yang berguna, reaksi ini juga menghasilkan zat sisa yang
bersifat racun bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan
dari tubuh makhluk hidup. Proses pengeluaran zat sisa
metabolisme ini disebut dengan ekskresi.
Manusia menghasilkan zat sisa karbon dioksida
dan uap air dari proses respirasi seluler dan
mengeluarkannya melalui proses bernapas seperti
pada Gambar 5.8. Kita juga mengeluarkan zat
sisa lainnya dari tubuh dengan cara berkeringat
dan mengeluarkan urine. Adapun tumbuhan
menggunakan daun untuk mengeluarkan gas karbon
dioksida yang merupakan zat sisa respirasi sel.
Makhluk Hidup Tersusun Dari Sel
Makhluk hidup secara struktural tersusun dari
sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu
sel (uniseluler) seperti Paramecium, Amoeba, dan
Euglena pada Gambar 5.9. Makhluk hidup yang
tersusun dari banyak sel (multiseluler) contohnya
manusia, hewan dan jamur. Virus tidak termasuk
ke dalam makhluk hidup karena tidak tersusun dari
sel. Tubuh virus hanya tersusun dari protein yang
di dalamnya terdapat materi genetik berupa DNA
atau RNA saja.