Lesson Study
Pengertian Lesson Study
Lesson study merupakan program peningkatan kualitas pembelajaran ala Jepang yang dinilai menjadi kunci keberhasilan Jepang dalam peningkatan kualitas pendidikan (Stigler & Hiebert dalam Widodo dkk, 2007:16). Menurut Santyasa (2009:5) Lesson study merupakan salah satu strategi pengembangan profesi guru. Kelompok guru mengembangkan pembelajaran secara bersama- sama, salah seorang guru ditugasi melaksanakan pembelajaran, guru lainnya mengamati belajar siswa. Proses ini dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Pada akhir kegiatan, guru-guru berkumpul dan melakukan tanya jawab tentang pembelajaran yang dilakukan, merevisi dan menyusun pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil diskusi.
Lesson study merupakan terjemahan dari bahasa Jepang jugyou (instruction =pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyuu (research = penelitian atau study = kajian). Lesson study yang dalam bahasa Jepangnya jugyou kenkyuu, adalah sebuah pendekatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran di Jepang. Perbaikan-perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses-proses kolaborasi antar para guru. Lewis (dalam Santyasa, 2002:4) mendeskripsikan proses-proses tersebut sebagai langkah-langkah kolaborasi dengan guru-guru untuk merencanakan (plan), mengamati (observe), dan melakukan refleksi (reflect) terhadap pembelajaran (lessons). Lebih lanjut, dia menyatakan, bahwa lesson study adalah suatu proses yang kompleks, didukung oleh penataan tujuan secara kolaboratif, percermatan dalam pengumpulan data tentang belajar siswa, dan kesepakatan yang memberi peluang diskusi yang produktif tentang isu-isu yang sulit. Lesson study pada hakikatnya merupakan aktivitas siklikal berkesinambungan yang memiliki implikasi praktis dalam pendidikan. Di samping melibatkan guru sebagai kolaborator, dalam lesson study juga melibatkan dosen LPTK dan pihak lain yang relevan dalam mengembangkan program dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif.
Siklus Lesson Study
Secara lebih sederhana, siklus lesson study dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan: Planning- Doing-Seeing (Plan-Do-See) (Saito, dalam Santyasa, 2005:6). Ketiga kegiatan tersebut diistilahkan sebagai kaji pembelajaran berorientasi praktik. Menurut Santyasa (2009: 6-7), Kegiatan-kegiatan tersebut dilukiskan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Daur Kaji Pembelajaran Lesson Study
1. Perencanaan (Plan)
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan rancagan pembelajaran yang diyakini mampu membelajarkan siswa secara efektif serta membangkitkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dalam perencanaan, guru secara kolaboratif berbagi ide menyusun rancangan pembelajaran untuk menghasilkan cara-cara pengorganisasian bahan ajar, proses pembelajaran, maupun penyiapan alat bantu pembelajaran. Sebelum diimplementasikan dalam kelas, rancangan pembelajaran yang telah disusun kemudian disimulasikan. Pada tahap ini ditetapkan prosedur pengamatan dan instrumen yang diperlukan dalam pengamatan.
2. Pelaksanaan (Do)
Tahap pelaksanaan lesson study bertujuan untuk mengimplementasikan rancangan pembelajaran. Dalam proses pelaksanaan tersebut, salah satu guru berperan sebagai pelaksana lesson study dan guru yang lain sebagai pengamat. Fokus pengamatan bukan pada penampilan guru yang mengajar, tetapi lebih diarahkan pada kegiatan belajar siswa dengan berpedoman pada prosedur dan insturumen yang telah disepakati pada tahap perencanaan. Pengamat tidak diperkenankan mengganggu proses pembelajaran.
3. Refleksi (See)
Tujuan refleksi adalah untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajarn. Kegiatan diawali dengan penyampaian kesan dari pembelajar dan selanjutnya diberikan kepada pengamat. Kritik dan saran diarahkan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dan disampaikan secara bijak tanpa merendahkan atau menyakiti hati guru yang membelajarkan. Masukan yang positif dapat digunakan untuk merancang kembali pembelajaran yang lebih baik.
Tahapan Lesson Study
Robinson (dalam Herawati,2011:30) mengusulkan ada delapan tahap berdasarkan pada banyaknya kegiatan yang diperlukan dalam pelaksanaan lesson study, yakni:
- Tahap 1: Pemilihan topik lesson study
- Tahap 2: Melakukan review silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selajutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran.
- Tahap 3: Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran menyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik.
- Tahap 4: Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan- masukan tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran.
- Tahap 5: Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan semua anggota kelompok Lesson Study untuk mendapatkan balikan.
- Tahap 6: Guru yang ditunjuk tersebut memperbaiki kembali secara lebih detail rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, agar mereka tahu bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan di kelas.
- Tahap 7: Para guru dapat mempelajari kembali tentang rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkannya dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang mereka miliki, khususnya difokuskan pada hal-hal yang penting seperti : hal-hal yang akan dilakukan guru, pemahaman siswa, proses pemecahan oleh siswa, dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi pembelajarannya.
- Tahap 8: Guru yang ditunjuk tersebut melaksanakan rencana pembelajaran di kelas, sementara guru yang lain bersama dosen/pakar mengamati sesuai dengan tugas masing-masing untuk memberi masukan pada guru. Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang di kelas masing-masing atau untuk topik yang berbeda.
Dari delapan tahapan di atas tampak adanya upaya penyusunan dan perbaikan rencana pembelajaran yang berulang-ulang untuk memperoleh rencana pembelajaran yang terbaik.
Kelebihan dan Kekurangan Lesson Study
Adapun kelebihan dan kekurangan lesson study yaitu:
Kelebihan lesson study
Kelebihan lesson study sebagai berikut:
- Dapat diterapkan pada semua kelas.
- Mendorong dan membantu guru dalam mengatasi permasalahan di kelas.
- Mendorong siswa lebih aktif dalam pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan.
- Dapat saling membantu meningkatkan hasil belajar.
- Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja sebaik mungkin.
Kekurangan Lesson Study
Kekurangan lesson study sebagai berikut:
- Membutuhkan waktu yang relative lama.
- Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.
- Guru kesulitan dalam menentukan waktu untuk membuat perencanaan pembelajaran.
Solusi yang digunakan untuk mengatasi berbagai kekurangan lesson study adalah sebagai berikut :
- Perkirakan waktu yang cukup sehingga guru dapat memberikan keterangan yang baik kepada siswa.
- Guru hendaknya memberikan arahan agar siswa mau belajar dalam kelompok.
- Guru hendaknya memaksimalkan waktu saat pergantian jam mata pelajaran.
Referensi
Herawati. Chotimah, Husnul. Joharmawan, Ridwan. Jumiati. Sari, Yuyun D. Sunarjo. 2011. Lesson Study Berbasis Sekolah. Malang: Universitas Negeri Malang
Santyasa, I.W. 2009. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran. Nusa Penida: Universitas Pendidikan Ganesha
Widodo, A. Sumarno, U. Nurjhani, M. Riandi. 2007. Peranan “ Lesson Study”dalam Peningkatan Kemampuan Mengajar Mahasiswa Sebagai Calon Guru. Tidak dipublikasikan. Bandung : FMIPA UPI Bandung.