Metode Pembelajaran Partisipatif

2 min read

Metode Pembelajaran Partisipatif

Eureka Pendidikan. Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran partisipatif. Metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran partisipatif ternyata bermacam ragam, yang dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu metode pembelajaran perorangan ( individual methods ), metode pembelajaran kelompok ( group methods ), dan metode pembelajaran massal atau pembangunan masyarakat ( community methods ) ( Verne and Knowles, 1977:13 ).
Metode pembelajaran perorangan dikenal teknik-teknik pembelajaran yaitu tutorial, bimbingan perorangan, pembelajaran individual, magang, sorogan, dan lain-lain.
Dalam metode pembelajaran kelompok terdapat teknik-teknik diskusi, demonstrasi, simulasi, kerja kelompok, situasi hipotesis, pemecahan masalah kritis, bermain peran, dan sebagainya. Namun yang akan dibahas lebih lanjut adalah teknik kelompok buzz.
Sedangkan metode pembelajaran massal atau pembangunan masyarakat termasuk teknik-teknik kontak sosial, “paksaan sosial”, demonstrasi proses dan /atau demostrasi hasil, aksi partisipasi, dan lain sebagainya.
Teknik  kelompok buzz digunakan dalam kegiatan pembelajaran pemecahan masalah yang di dalamnya mengandung bagian-bagian khusus dalam masalah itu. Kegiatan belajar biasanya dilakukan dengan cara diskusi di dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumla anggota 3-4 orang. Kelompok-kelomok kecil itu melakukan kegiatan diskusi dalam waktu singkat tentang bagian-bagian khusus dari masalah yang dihadapi oleh kelompok besar.
Pemilihan anggota kelompok kecil biasanya dilakukan oleh seorang peserta didik yang ditunjuk untuk membentuk sub kelompok. Peserta didik yang mendapat tugas untuk membentuk kelompok kecil itu menunjuk teman-temannya yang duduk di samping  kiri dan kanan serta bagian depan dan atau di bagian belakang tempat duduknya. Penunjukan teman-teman dengan cara ini diharapkan agar mereka lebih akrab antara satu dengan yang lainnya.
Dalam kelompok kecil tidak ada ketua atau sekretaris, yang diperlukan ialah pelapor atau juru bicara untuk melaporkan hasil diskusi di dalam kelompok besar.
Adapun langkah-langkah penggunaan teknik kelompok buzz ini, yaitu :
  1. Pendidik mungkin bersama peserta didik, memilih dan menentukan masalah dan bagian-bagaian masalah yang akan dibahas dan perlu dipecahkan dalam kegiatan belajar.
  2. Pendidik menunjuk beberapa peserta didik untuk membentuk kelompok kecil. Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya peserta dalam setiap kelompok kecil disesuaikan dengan jumlah bagian masalah yang akan dibahas.
  3. Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masing-masing kelompok kecil. Satu kelompok membahas satu bagian masalah. Selanjutnya, pendidik menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan biasanya 5-15 menit, dan lain sebagainya.
  4. Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. Para peserta didik dalam kelompok kecil itu memperjelas bagian masalaha, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya.
  5. Apabila waktu yang telah ditentukan selesai , pendidik mengundang kelompok-kelompok kecil untuk berkumpul kembali ke dalam kelompok besar, kemudain mempersilahkan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara bergiliran untuk menyampaikan laporannya kepada kelompok besar.
  6. Pendidik atau eorang peserta didik yang ditunjuk, mencatat pokok-pokok laporan yang telah disampaikan. Selanjutnya para peserta didik diminta untuk menambah, mengurangi, atau mengomentari laporan itu.
  7. Pendidik dapat menugaskan salah seorang atau beberapa orang peserta didik untuk merangkum hasil pembahasan akhir laporan.
  8. Pendidik bersama peserta didik dapat mengajukan kemungkinan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi itu.

Sedangkan keunggulan dari teknik kelompok buzz ini dapat dilihat dalam pernyataan berikut :
  1. Peserta didik yang kurang biasa menyampaikan pendapat dalam kelompok belajar seolah-olah dipaksa oleh situasi untuk berbicara dalam kelompok kecil.
  2. Menumbuhkan suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain, dan mungkin akan menyenangkan.
  3. Dapat menghimpun berbagai pendapat tentang bagian-bagian masalah dalam waktu singkat.
  4. Dapat digunakan bersama teknik lain sehingga penggunaan teknik ini bervariasi.

Adapun kelemahan yang ditampilkan teknik kelompok buzz adalah :
  1. Mungkin saja terjadi pengelompokan-pengelompokan yang pesertanya terdiri atas orang-orang yang tidak tahu apa-apa, atau orang-orang yang cerdas, sehingga kekuatan kelompok menjadi tidak seimbang.
  2. Pembicaran mungkin dapat berbelit-belit.

Waktu yang tepat penggunaan teknik kelompok buzz ialah apabila peserta didik dalam suatu kelompok terlalu banyak sehingga setiap orang tidak mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi. Alasan lain untuk menggunakan teknik ini adalah :
  1. Apabila masalah itu mengandung beberapa aspek atau bagian yang perlu dibahas khusus.
  2. Apabila waktu yang tersedia yang digunakan untuk membahas masalah itu terbatas.
  3. Apabila terdapat peserta didik yang lamban atau kurang berminat untuk berpartisipasi. Untuk meningkatkan suasana kegembiraan dalam belajar, teknik ini akan efektif digunakan.

Pendekatan Pembelajaran : Problem Posing

Pendekatan pembelajaran Problem Posing merupakan bagian dari model pembelajaran student centered. Pendekatan pembelajaran ini menitik beratkan pada keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar. ...
Ahmad Dahlan
3 min read

Sintak Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio

Sintaks Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio Tulisan ini mengacu pada Buku Model Pembelajaran Sains Berbasis Portfolio yang di tulis oleh Muhammad Tawil (2011) dan...
Ahmad Dahlan
2 min read

Tujuan Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio

Tujuan Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio (PSPB) Eureka Pendidikan. Secara umum, tujuan pelaksanaan Model PSBP dapat dihubungkan dengan 3 aspek tujuan yakni : (1)...
Ahmad Dahlan
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *