Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus

4 min read

Pengembangan Silabus Pembelajaran

Eureka Pendidikan. Teaching material terdiri dari silabus pembelajaran, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), bahan ajar, LKS (Lembar Kerja Siswa), Media pembelajaran, Lembar Penilaian. Berikut ini akan dijabarkan, masing-masing teaching material tersebut.  

A. Silabus  

1. Pengertian Silabus

Silabus berasal dari bahasa Latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikhtisar, ringkasan, isi buku (Komaruddin, 2000). Silabus dapat didefiniskan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987). Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan demikian, silabus merupakan garis besar program pembelajaran untuk satu semester/satu tahun.

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati:2004).  

2. Manfaat Silabus

Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran sebab proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta manfaat selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (written document) sebagai akuntabilitas suatu program pembelajaran.  

3. Prinsip-prinsip pengembangan silabus

Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip. Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar dalam pengembangan silabus ini, yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh, sebagaimana yang ditentukan oleh Departemen Nasional (2008:16):  

  1. Ilmiah Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.  
  2. Prinsip Relevansi Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. Prinsip relevansi ini juga mendasari pemilihan materi, strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, pertimbangan pemilihan sumber dan media pembelajaran, dan strategi penialian hasil pembelajaran.

c. Prinsip Sistematis

Prinsip sistematis memberikan arahan bahwa penyusunan silabus hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus dipandang sebagai sistem garis besar program pembelajaran bersifat sistemik, komponen silabus hendaknya bersifat sinergis dalam pencapaian kompetensi dasar. Jadi komponen-komponen dalam silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi karena silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis. Kompetensi dasar hendaknya menjadi acuan dalam mengembangan indikator, materi standar, penetuan waktu, pemilihan sumber dan media pembelajaran dan standar penilaian.  

d. Prinsip Konsistensi

Prinsip Konsistensi memberi arahan bahwa dalam pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan instrumen penilaian bersifat searah dala rangka pencapaian standar kompetensi.  

e. Prinsip Memadai

Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.  

f. Prinsip Aktual dan Kontekstual

Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik. pengalaman belajar yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan peserta didik.  

g. Prinsip Fleksibelitas

Prinsip ini memberi arahan bahwa keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.  

h. Menyeluruh

Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator silabus hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam berbagai kecakapan hidup.  

4. Pengembangan Silabus

Dalam kurikulum 2013, pengembangan silabus tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan oelh tim pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah, dengan demikian guru tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku penduan guru, buku panduan peserta didik dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan.

Dengan demikian, dalam kaitannya dengan rencana pembelajaran dalam kurikulum 2013, guru tidak usah repot-repot lagi mengembangkan perencanaan tertulis yang berbelit-belit, karena sudah ada pedoman dan pendampingan. Dalam hal ini, yang paling penting bagi guru adalah memahami pedoman guru dan pedoman peserta didik, kemudain menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan. Setelah itu, kemudian mengembangkan rencana pembelajaran tertulis secara singkat tentang apa yang akan dilakukan dalam pembukaan, pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik serta penutup pembelajaran. hal baru berkaitan dengan silabus ini bahwa sebagaian besar pembelajaran, khususnya di sekolah dasar dilakukan secara integratif. Oleh karena itu guru harus memahaminya secara utuh berbagai hal yang berkaitan dengan silabus tematik integratif sebelum melaksanakan pembelajaran. Pengembangan silabus untuk setiap bidang studi dilakukan oleh tim pengembang kurikulum yang mencakup berbagai jenis lembaga pendidikan, dengan berbegai kegiatan sebagai berikut:  

  1. Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap bidang studi
  2. Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pehamanan (keterampilan), nilai dan sikap
  3. Mendeskripsikan kompetensi serta mengelompokannya sesuai dengan skope dan skuensi
  4. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria pencapaianya.
  5. Untuk kurikulum nasional, penyusunan silabus mengacu pada kurikulum 2013 dan perangkat komponen-komponennya yang disusun oleh Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk kurikulum wilayah, silabus dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum Wilayah. Namun demikian, sekolah yang mempunyai kemampuan mandiri dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kondisi dan kebidayaan setempat (provinsi, kabupaten/kota). Penyusunan silabus dapat dilakukan dengan melibatkan para ahli atau instansi pemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan  dan industri, atau perguruan tinggi. Bantuan dan bimbingan teknis untuk penyusunan silabus sepanjang  diperlukan dapat diberikan oleh Pusat Kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’adun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran.Bandung:  PT Remaja Rosdakarya  

Arifin,  zainal (2013). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya  

Dananjaya, Utomo. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendikia.  

Dewi, Mariana. 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran biologi beroirentasi pengembangan intelegensi majemuk siswa pada materi sel kelas XI SMA. Semarang: Universitas Negeri Semarang.  

Gora, Winastwan. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Fleks Media Komputindo  

Hidayat, Soleh (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya  

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata.  

Majid, abdul. 2013.Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.  

Mendikbud. (2013) Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013  SMP/MTS Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2013  

Mulyasa. 2014. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja Rosdakarya  

Niron, Maria Dominika. 2009. Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam KTSP. Yogyakarta: Depdiknas UNY.  

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.  

Suparlan. 2011. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum Dan Materi Pembelajaran (Curriculum & Learning Material Development). Jakarta: Bumi Aksara  

Suprihatiningrum, jamil. 2012, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media  

Catatan: Daftar Pustaka ini berkaitan dengan artikel selanjutnya, hingga Pengertian dan Kompoenen LKS  

Contoh RPP K-13 Fisika SMA dengan Model PBL dan…

Contoh RPP K-13 Fisika SMA dengan Model Problem Based Learning (PBL) dan Pendekatan Saintifik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 XXX...
Ahmad Dahlan
3 min read

Contoh RPP Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan, meliputi: Nama Sekolah                 : SMK XMata Pelajaran    ...
Ahmad Dahlan
4 min read

Macam-macam Peta Konsep

Macam-macam Peta Konsep Eureka Pendidikan. Menurut Nur (2000) dalam Erman (2003: 24) peta konsep ada empat macam yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai kejadian...
Ahmad Dahlan
1 min read

One Reply to “Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *