Pengertian Hubungan Sosial dan Pengaruhnya Terhadap remaja
Pengertian Hubungan Sosial
Eureka Pendidikan. Hubungan sosial individu berkembang karena adanya dorongan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada di dunia sekitarnya. Hubungan sosial diartikan sebagai “cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang disekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya”(Anna Alisyahbana,dkk., 1984). Hubungan sosial ini menyangkut juga penyesuaian diri terhadap lingkungan, seperti makan dan minum sendiri, berpakaian sendiri, menaati peraturan, membangun komitmen bersama dalam kelompok atau organisasinya, dan sejenisnya. Hubungan sosial ini mula-mula dimulai dari lingkungan rumah sendiri kemudian berkembang lebih luas lagi ke lingkungan sekolah, dan dilanjutkan kepada lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu tempat berkumpulnya teman sebaya.
Perkembangan hubungan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bersosialisasi (sozialed), memerlukan tiga proses. Dimana masing-masing proses tersebut terpisah dan sangat berbeda satu sama lain, tetapi saling berkaitan, sehingga kegagalan dalam satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu. Menurut Hurlock (1996) tiga proses dalam perkembangan sosial adalah sebagai berikut :
1. Berprilaku dapat diterima secara sosial,- Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang prilaku yang dapat diterima. Untuk dapat bersosialisasi, seseorang tidak hanya harus mengetahui prilaku yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan prilakunya sehingga ia bisa diterima sebagain dari masyarakat atau lingkungan sosial tersebut.
2. Memainkan peran di lingkungan sosialnya.,- Setiap kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah ditentukan dengan seksama oleh para anggotanya dan setiap anggota dituntut untuk dapat memenuhi tuntutan yang diberikan kelompoknya.
3. Memiliki Sikap yang positif terhadap kelompok Sosialnya,- Untuk dapat bersosialisasi dengan baik, seseorang harus menyukai orang yang menjadi kelompok dan aktifitas sosialnya. Jika seseorang disenangi berarti, ia berhasil dalam penyesuaian sosial dan diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat mereka menggabungkan diri.
Pengaruh Hubungan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Hubungan sosial individu dimulai sejak individu berada di lingkungan rumah bersama keluarganya. Lalu lahirlah hubungan bayi dengan orang di sekitarnya, terutama ibu. Hubungan sosial yang amat mendalam adalah melalui sentuhan ibu kepada bayinya, terutama saat menyusui. Pada bulan kedua, bayi mulai mengenal wajah di sekitarnya dam mulai tersenyum sebagai perasaan senang. Sekitar bulan keenam, bayi mulai mengenal orang-orang disekitarnya dan membedakan dengan orang-orang yang asing baginya. Setelah berumur tujuh bulan, bayi mulai aktif mengadakan kontak dengan orang lain, yaitu dengan menunjukkan kemampuan sederhana, misalnya mengangkat tangannya untuk digendong. Pada bulan kesepuluh, bayi mulai bisa bicara dengan ibunya dengan bahasa yang sederhana, lucu, menmyenangkan meskipun belum jelas.
Perkembangan sosial anak semakin berkembang ketika anak mulai memasuki masa prasekolah, kira-kira umur 18 bulan. Pada umur ini akan timbul kesadaran diri dan kepemilikannya. Pada umur ini, mulai muncul masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan sehingga anak mulai dihadapkan dengan orang-orang yang menyetujui dan menghalangi keinginannya. Pada masa ini sampai akhir masa sekolah ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial. Meluasnya lingkungan sosial anak menyebabkan anak memperoleh pengaruh di luar pengawasan orang tuanya. Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain. Pengaruh egosentris sering terlihat pada pemikiran remaja, yaitu :
- Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitikberatkan pikiran sendiri tanpa memikirkan akibat jauh dan kesulitan-kesuliatn praktis.
- Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat orang lain. Pencerminan sifat egois dapat menyebabkan dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sifat ego semakin kecil sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang semakin baik dan matang.