Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?
Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling
mendominasi. Oleh karena itu, setiap aktivitas
manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu
ekosistem. Diskusikan dengan teman di kelas, apa saja
kegiatan manusia yang dapat memengaruhi ekosistem?
Pertanian dan Produksi Pangan
Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan
selama ribuan tahun adalah bercocok tanam untuk
menyediakan kebutuhan pangan. Kegiatan manusia
di bidang pertanian turut memengaruhi ekosistem
di dunia. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan
dapat menyebabkan eutrofikasi perairan dan
penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme nontarget yang terbunuh akibat penggunaan pestisida.
Pertanian monokultur menyebabkan turunnya
keanekaragaman hayati. Banyak tumbuhan yang
disingkirkan dan diganti oleh hanya satu jenis
tumbuhan tertentu (Gambar 6.12). Hal ini
diperparah dengan seleksi penggunaan bibit unggul
yang menyebabkan spesies asli suatu daerah akan
sulit ditemukan. Banyak spesies asli Indonesia kalah
saing dengan spesies yang sengaja didatangkan
dari luar negeri. Sehingga tidaklah mengherankan
beberapa buah-buahan lokal lebih sulit ditemukan
dibandingkan dengan buah impor.
Kerusakan Habitat
Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan
merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya
ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia
untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya
untuk lahan kelapa sawit. Dampaknya banyak jenis
tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat
kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya
seperti pertambangan dan pembuatan pemukiman
turut serta menyebabkan kerusakan habitat.
Polusi
Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam
lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan
lingkungan alamiah. Kerusakan lingkungan akibat
pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang
berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan,
pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak
buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.
Banyak aktivitas manusia yang tidak disadari
menyebabkan terjadi pencemaran, misalnya
penggunaan kendaran bermotor, membuang
sampah sembarangan dan membuang sisa limbah
ke sungai secara langsung (Gambar 6.14).
Dampak dari polusi menyebabkan banyak
peristiwa di dunia, misalnya hujan asam dan
pemanasan global. Hujan asam terjadi akibat polutan
sulfur oksida dan nitrogen oksida yang bereaksi
dengan air di udara. Hujan asam dapat menyebabkan
hutan rusak, jembatan mudah berkarat dan patung
banyak yang rusak.
Adapun pemanasan global terjadi akibat
terakumulasinya gas karbon dioksida di udara sehingga
menyebabkan terperangkapnya energi cahaya Matahari
di Bumi. Suhu Bumi menjadi meningkat sehingga
kutub mencair, permukaan air laut naik, musim yang
sulit diprediksi dan gagal panen.
Konservasi
Kegiatan manusia yang dapat memperlambat
kepunahan organisme adalah dengan melakukan
kegiatan konservasi. Kegiatan yang berwawasan
lingkungan dapat memperlambat penurunan
keanekaragaman hayati. Beberapa kegiatan
konservasi yang dapat dilakukan di antaranya adalah
penggunaan energi alternatif, daur ulang sampah,
pengolahan limbah dan penghijauan (Gambar 6.15).
Spesies yang terancam punah dapat dilestarikan
dengan strategi memantau dan melindungi spesies
dan habitatnya, pendidikan, program penangkaran
dan bank benih berbagai macam tumbuhan.