Rangkuman Materi Besaran dan Satuan untuk mata Pelajaran IPA SMP dan Fisika SMA. Materi ini juga membahas tentang Pengukuran dasar dan angka penting.
Besaran dan Satuan
- Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan.
- Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan.
A. Besaran Pokok
Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditentukan secara internasional (SI) sebagai dasar besaran lain (turunan).
No | Besaran | Satuan |
---|---|---|
1 | Panjang (l) | meter (m) |
2 | Massa (m) | kilogram (kg) |
3 | Waktu (t) | sekon (s) |
4 | Suhu (T) | Kelvin (K) |
5 | Jumlah Mol (n) | mol (mol) |
6 | Kuat Arus Listrik (I) | ampere (A) |
7 | Intensitas Cahaya | Candela (cd) |
B. Besaran Turunan
Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa besaran turunan, yaitu:
No | Besaran | Satuan |
---|---|---|
1 | Luas (A) | m2 |
2 | Volume (V) | m3 |
3 | Kecepatan (v) | m/s |
4 | Percepatan (a) | m/s2 |
5 | Gaya (F) | Newton (N) |
6 | Usaha (W) | Joule (J) |
7 | Energi (E) | Joule (J) |
8 | Tekanan (p) | Pascal (Pa) |
9 | Daya (P) | Watt (watt) |
10 | frekuensi (f) | Herzt (Hz) |
Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari:
a. Besaran skalar, besaran yang tak punya arah.
Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t), kelajuan (v), massa jenis (ρ).
b. Besaran vektor, besaran yang punya arah. Contoh:
\vec{F}, \vec{v}, \vec{p}
C. Demensi Besaran
Dimensi besaran adalah cara suatu besaran tersusun atas besaran pokok.
No | Besaran | Satuan |
---|---|---|
1 | Panjang (l) | L |
2 | Massa (m) | M |
3 | Waktu (t) | T |
4 | Suhu (T) | θ |
5 | Jumlah Mol (n) | N |
6 | Kuat Arus Listrik (I) | I |
7 | Intensitas Cahaya | J |
Contoh:
Tentukan dimensi besaran gaya dan usaha!
Gaya: F = m.a
F = M.L/T2 F = M.L.T-2
Usaha: W = F.s
W = M.L.T-2
.L W = M.L2
.T-2
Dimensi besaran dapat digunakan untuk:
a. Membuktikan kesetaraan dua besaran
Contoh: Buktikan bahwa besaran momentum dan impuls adalah besaran yang setara!
P = m.v I = F.t
P = M.L.T-1
I = M.L.T-2
.T = M.L.T-1
kedua besaran tersebut setara.
b. Membuktikan kebenaran suatu persamaan atau rumus
Contoh: Buktikan bahwa rumus λ = v.t bernilai benar!
λ = v.t
L = L.T-1
.T
L = L
berarti rumus tersebut benar.
D. Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran lain. Beberapa perbandingan internasional pada besaran pokok per satuannya:
1) Panjang
- 1 meter didefenisikan sebagai jarak yang ditemupah cahaya dalam ruang vakum selang waktu 1/299.792.458 s
- Defenisi awal 1 meter jarak antara equator ke kutub selatan dibagi 10 km.
2) Massa
Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1 liter air murni bersuhu 4°C.
3) Waktu
Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
4) Kuat arus listrik
Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus yang dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10-7 N tiap meter kawat.
5) Suhu
Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16 kali suhu termodinamika titik tripel air.
6) Intensitas cahaya
Satu candela didefinisikan sebagai intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 W/Sr.
7) Jumlah zat
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon-12.
E. Kesalahan Pengukuran
- Kesalahan Pengkuran adalah keterbatasan hasil pengukuran menunjukkan nilai yang sebenarnya. Hal ini bisa diseabakna oleh faktor alat ukur dan pengukur.
- Kesalahan pengukuran sistematis diakibatkan:
- Keterbatasan ketelitian alat ukur
- Kesalahan pengaturan/kalibrasi alat ukur.
- Kesalahan sudut pandang (paralaks) saat membaca alat ukur.
- Kesalahan akibat penyederhanaan nilai/sistem.
- Pengukuran tunggal sehingga tidak akurat.
- Oleh karena itu, kesalahan relatif atau batas suatu toleransi pengukuran harus selalu dicantumkan dalam hasil pengukuran.
1. Penghukuran Tunggal
- Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan terhadap suatu besaran sebanyak satu kali saja.
- Nilai kesalahan pengukuran tunggal antara lain:
a. Kesalahan mutlak
Δx =\frac{1}{2}NST
Δx = Kesalahan Mutlak
NST = Nilai skala terkecil
b. Kesalahan relatif
KR=\frac{Δx}{x}
Δx = Kesalahan Mutlak
x = Hasil Pengukuran
dengan persentase kesalahan relatif,
\%KR=\frac{Δx}{x}100\%
Δx = Kesalahan Mutlak
x = Hasil Pengukuran
2. Pengukuran Berulang
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan terhadap suatu besaran secara berulang untuk mendapatkan akurasi.
Nilai kesalahan pengukuran berulang antara lain:
a. Kesalahan mutlak
Δx=\frac{\Sigma|x_i-\bar{n}|}{x}100\%
xi = data pengukuran i
x̅ = rata-rata hasil pengukuran
n = jumlah percobaan
Penulisan akhir hasil pengukuran:
l = x ± Δx atau l = x ± KR
F. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang dihasilkan dari hasil pengukuran (bukan penghitungan), termasuk angka yang ditaksirkan.
Aturan dangka penting:
- Semua angka selain nol adalah angka penting. Contoh: 3,21 (3 a.p.) 2,2 (2 a.p.) 1,559 (4 a.p.)
- Angka nol yang terletak di antara dua angka adalah angka penting. Contoh: 3,01 (3 a.p.) 2,5009 (5 a.p.) 20,09 (4 a.p.)
- Angka nol yang terletak di belakang koma desimal adalah angka penting. Contoh: 3,00 (3 a.p.) 9,0 (2 a.p.) 44,500 (5 a.p.)
- Seluruh angka nol yang terletak di sebelah kiri koma desimal dan menyatakan bilangan <1 bukan angka penting. Contoh: 0,1 (1 a.p.) 0,0088 (2 a.p.) 0,00609 (3 a.p.)
- Semua angka nol yang terletak di kanan angka bukan nol namun tidak diikuti koma desimal bukan angka penting, kecuali diberi tanda. Contoh: 1205000 (4 a.p.) 22400 (3 a.p.) 1205000 (6 a.p.) 22400 (4 a.p)
Aturan pembulatan bilangan dalam fisika adalah sebagai berikut:
- Angka yang nilainya >5 dibulatkan ke atas. Contoh: 6,38 dibulatkan menjadi 6,4
- Angka yang nilainya <5 dibulatkan ke bawah. Contoh: 8,34 dibulatkan menjadi 8,3
- Angka yang nilainya =5 dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap. Contoh: 4,25 dibulatkan menjadi 4,2 5,55 dibulatkan menjadi 5,6
Operasi hitung angka penting harus mengikuti aturan berikut:
Penjumlahan dan pengurangan – Hasil dari operasi menghasilkan hanya satu angka taksiran saja dan angka penting paling sedikit.
- 23,12 (4 ap) + 1,2 (2 ap) = 24,3 (3 ap)
Perkalian dan pembagian – Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dioperasikan.
- 12,2 (3 ap) x 3,5 (2 ap) = 42,70 angka yang ditulis 43 (2 ap)
Pemangkatan dan penarikan akar – Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka penting yang sama dengan bilangan yang dioperasikan.
Notasi ilmiah adalah notasi yang menyederhanakan bilangan yang sangat kecil atau sangat besar menjadi satu tempat satuan.
- 0,0000000257 menjadi 2,57 x 10-8
- 965300 menjadi 9,653 x 105