Pengertian Kemampuan Penalaran
Eureka Pendidikan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia oleh Ali (1995 :681) menyatakan penalaran adalah sebagai hasil pikiran atau pertimbangan yang benar, tepat, dan masuk akal (logis). Penalaran merupakan suatu proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk berpikir, merasa, bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada pengetahuan yang didapatkannya untuk kegiatan berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran.
Sebagai suatu kegiatan berpikir, maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri yang pertama adalah adanya suatu pola pikir yang secara luas disebut logika. Dapat dikatakan bahwa di setiap bentuk penalaran mempunyai logikanya tersendiri, atau dapat juga disimpulkan bahwa kegiatan penalaran merupakan suatu proses berpikir logis, dimana berpikir logis disini diartikan sebagai suatu kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu. Ciri kedua dari penalaran adalah proses berpikir bersifat analitik. Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah logika atau penalaran yang bersangkutan. Penalaran ilmiah merupakan kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah dan demikian pula penalaran lainnya. Tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan ada kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
a. Penalaran Proporsional
Penalaran proporsional adalah suatu sumber struktur kualitatif yang memungkinkan pemahaman suatu sistem fisik kompleks yang mengandung banyak faktor. Sebagai contohnya adalah pemahaman yang berkaitan dengan masalah proporsi dan ratio. Para pemikir formal yang mampu menalar proporsional dapat mengembangkan hubungan proporsional antara berat dan volume, mentransfer penalaran proporsional dari dua dimensi ke tiga dimensi, menggunakan penalaran proporsional untuk menaksir ukuran suatu populasi yang tidak diketahui.
b. Pengontrolan Variabel
Perkembangan kemampuan pengontrolan variabel merupakan indeks perkembangan intelektual. Pemikir formal dapat menetapkan dan mengontrol variabel-variabel tertentu dari satu masalah. Kemampuan mengontrol variabel merupakan salah satu ciri penalaran formal. Para pemikir formal menyadari bahwa pada saat melakukan eksperimen harus dapat mengontrol seluruh faktor yang dapat mempengaruhi variabel responden, dan hanya mengubah satu variabel pada suatu saat sebagai variabel manipulasi itu terhadap variabel responden.
c. Penalaran Probabilistik
Penalaran probabilistik terjadi pada saat seorang mempergunakan informasi untuk memutuskan apakah suatu kesimpulan berkemungkinan benar atau berkemungkinan tidak benar, dan hal-hal yang memiliki kemungkinan terjadi dari perhitungan peluang.
d. Penalaran Korelasional
Penalaran korelasional didefinisikan sebagai suatu pola berpikir untuk menentukan kuatnya hubungan timbal balik atau hubungan terbalik antara variabel yang ditinjau dengan variabel lainnya. Penalaran korelasional melibatkan pengidentifikasian dan penverifikasian antar variabel.
e. Penalaran Kombinatorial
Penalaran kombinasi nasional adalah kemampuan untuk mempertimbangkan seluruh alternatif yang mungkin pada situasi tertentu pemikir formal pada saat memecahkan suatu masalah akan menggunakan sebuah kombinasi atau faktor yang mungkin kaitannya dengan masalah tersebut.