Langkah-langkah Penyusunan RPP

3 min read

Langkah-langkah Penyusunan RPP

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut (Niron, 2009):
1.    Mengisi kolom identitas
2.    Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3.    Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah
      disusun.
4.    Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SI, KD, dan Indikator yang telah ditentukan
       (lebih rinci dari KD dan Indikator. Pada Kurikulum 2013 rumusan indikator sama dengan tujuan
       pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi).

Rumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulan penafsiran ganda. Tujuan instruksional pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam format ABCD, artinya:
A= Audience adalah peserta didik yang akan belajar.
B= Behaviour adalah perilaku yang dapat diamati. 
C= Condition adalah persyaratan yang harus dipenuhi   agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai.
D= Degree adalah tingkat penampilan atau keberhasilan yang dapat diterima. Jika tidak ada degree
      dalam tujuan pembelajaran maka tidak dapa diketahui apakah peserta didik sudah mencapai
      kompetensi seprti yang ada dalam tujuan pembelajaran.
Dalam menyusun indikator pencapaian kompetensi menggunakan kata kerja operational.
5.    Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang terdapat dalam
       silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran.
6.    Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7.    Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan
       penutup. Langkah-langkah pembelajaran berupa rincian skenario pembelajaran yang
       mencerminkan penerapan strategi pembelajaran termasuk alokasi waktu setiap tahap.
a.    Tahap Pendahuluan, meliputi:
1)    Orientasi, merupakan kegiatan memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan
       dibelajarkan dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca
        berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau lainnya.
2)    Apersepsi, merupakan kegiatan memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi
        yang akan diajarkan.
3)    Memotivasi, guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan diajarkan.
4)    Pemberian acuan, berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari, acuan dapat berupa
        penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secra garis esar, pembagian kelompok
        belajar, penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan rencana
        langkah-langkah pembelajaran.
b.    Tahap Inti
Meliputi: penggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang ddisesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
c.    Tahap Penutup
Meliputi:
1)    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
2)    Memberikan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual atau kelompok
3)    Menginformasikan rencana egiatan pembelajatan yang akan dilakukan dipertemuan berikutnya.
8.    Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan.
9.    Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll. Tuliskan prosedur, jenis, bentuk, dan alat/instrumen yang digunakan untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta tindak lanjut hasil penilaian, seperti: remedial, pengayaan, atau percepatan. Sesuaikan dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti: penilaian hasil karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper & pen).
Berkaitan dengan penyusunan RPP ini, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh para guru, yaitu:
1.    Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan secara nasional untuk seluruh mata pelajaran harus dijadikan acuan utama dalam merumuskan komponen-komponen RPP. Karena itu, rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar sekalipun sudah dituliskan dalam silabus, perlu tetap dituliskan kembali dalam RPP agar dapat terlihat secara langsung keterkaitannya dengan komponen yang lainnya dan menjadi titik tolak untuk menentukan materi pembelajaran, indikator ketercapaian kompetensi, media, metoda, kegiatan pembelajaran serta menentukan cara penilaian.
2.    Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator-indikator ketercapaian kompetensi perlu dipahami oleh guru. Setelah itu guru harus mampu menuliskannya dalam RPP dengan menggunakan rumusan-rumusan yang tepat, terukur, dan operasional. Ketidakmampuan guru dalam merumuskan indikator-indikator tersebut akan mempengaruhi pencapaian kompetensi dasar, yang akhirnya berakibat terhadap rendahnya kemampuan yang dimiliki siswa.
3.    Dalam penentuan materi pembelajaran pada umumnya guru sering menjadikan buku teks sebagai titik tolak dan sumber utama pembelajaran. Hal ini akan membawa akibat bahwa seluruh proses pembelajaran akan berada di sekitar buku teks tersebut. Dalam RPP yang dikembangkan, sebenarnya buku teks hanya merupakan salah satu sumber. Sumber itu tidak hanya hanya buku, namun ada buku, alat, manusia, lingkungan maupun teknik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Sebenarnya dengan adanya kompetensi dasar dan indikator akan memudahkan penentuan materi. Apabila kompetensi dasar dan indikator ada dalam kawasan belajar kognitif, maka sifat materi yang akan disajikanpun akan berkenaan dengan pengetahuan ataupun pemahaman. Demikian pula halnya untuk kawasan belajar afektif maupun psikomotor. Materi pembelajaran ini dapat diuraikan secara terinci atau cukup dengan pokok-pokok materi saja, dan materi terinci nantinya dapat dilampirkan. Materi pembelajaran sifatnya bermacam-macam ada yang berupa informasi, konsep, prinsip, keterampilan dan sikap. Sifat dan materi tersebut akan membawa implikasi terhadap metoda yang akan digunakan dan kegiatan belajar yang harus ditempuh oleh siswa.
4.    Dalam penentuan atau pemilihan kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan metoda mana yang paling efektif, efesien, dan relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan indikator. Penentuan metode pembelajaran harus memungkinkan terlaksananya cara belajar siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Guru perlu memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang benar-benar efektif dan efesien dengan mempertimbangkan:
a.    Karakteristik kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
b.    Keadaan siswa, mencakup perbedaan-perbedaan individu siswa seperti kemampuan belajar, cara
       belajar, latar belakang, pengalaman, dan kepribadiannya.
c.    Jenis dan jumlah fasilitas/sumber belajar yang tersedia untuk dapat melaksanakan kegiatan
       pembelajaran.
d.    Sifat dan karakteristik masing-masing metode yang dipilih untuk mencapai kompetensi dasar.

Sistem Gerak pada Hewan dan Tumbuhan (Materi IPA SMP)

Sistem Gerak pada Hewan Sistem Gerak Hewan yang Hidup di DaratContoh dari hewan mamalia yang hidup di darat adalah kuda. Kuda memiliki tulang-tulang kokoh...
Ahmad Dahlan
2 min read

Karya Ilmiah

Definisi Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis artinya karangan atau karya tulis tersebut disusun menurut...
Ahmad Dahlan
5 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *