Pendekatan Pembelajaran : Deep Dialogue and Critical Thinking (DDCT)
Eureka Pendidikan. Pendekatan pembelajaraan dapat diartikan sebagai sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran (Indrawati, 2011:2). Pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses pembelajaran yang sifatnya masih sangat umum. Pendekatan pembelajaran dapat secara teoritis mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran.
- Interpretation (menafsirkan),- untuk memahami dan mengungkapkan arti atau makna dari berbagai pengalaman, situasi, data, peristiwa, penilaian, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur, atau kriteria.
- Analysis (menganalisa),- untuk mengidentifikasi kebenaran dan menghubungkan antara pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, atau bentuk representasi lainnya yang dimaksudkan untuk mengekspresikan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi, atau pendapat.
- Evaluation (mengevaluasi),-untuk menilai kredibilitas pernyataan atau mendeskripsikan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan atau pendapat orang lain; dan untuk menilai kekuatan logis dalam mengatakan hubungan antara pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk lain dari representasi.
- Inference (menyimpulkan),- untuk mengidentifikasi dan memastikan unsur-unsur yang diperlukan untuk menarik kesimpulan yang wajar; dalam bentuk dugaan atau hipotesis; mempertimbangkan informasi yang relevan dan mengembangkan konsekuensi yang ada dari data, laporan, penilaian, keyakinan, pendapat, konsep, pertanyaan, atau bentuk lain dari representasi.
- Explanation (menjelaskan),- sebagai kemampuan mempresentasikan dengan cara runtun atau berkesinambungan atas hasil dari penalarannya. Merupakan kemampuan memberikan seseorang suatu gambaran penuh dari penalaran yang berdasar atas kenyataan, konseptual dan pertimbangan-pertimbangan yang kontekstual dalam bentuk argumen yang meyakinkan.
- Self-regulation (regulasi diri),- sadar diri untuk memantau atau mengawasi kegiatan kognitif yang ada, berkaitan dengan unsur-unsur yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan tersebut, dan hasil pengembangannya. Terutama dengan menerapkan keahlian dalam analisis, dan evaluasi berdasarkan kemampuan mempertanyakan, mengkonfirmasikan, atau memperbaiki hasil dari suatu penalaran.
a. Siswa dan guru nampak aktif.
b. Mengoptimalkan potensi intelegensi siswa.
c. Berfokus pada mental, emotional, dan spiritual.
d. Menggunakan pendekatan dialog mendalam dan berfikir kritis.
e. Siswa dan guru dapat menjadi pendengar, pembicara, dan pemikir yang baik.
f. Dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Lebih menekankan pada nilai, sikap, dan kepribadian.