Pengertian dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Pengertian Evaluasi
Eureka Pendidikan. Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar kata evaluasi. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa hakikat dari dari evaluasi dan bahkan apa itu itu evaluasi terkdang disalah artikan oleh seroang guru. Padahal seorang guru memiliki salah satu kewajiban yakni melakukan evaluasi kepada program pembeleajaran yang telah dilakukan.
Evaluasi sering disalah artikan oleh seorang guru dengan kata ujian, padahal ujian hanya salah satu bentuk evaluasi. Jika ujian tidak dilaksanakan dengan baik dari segi penyusunan Intsrumennya, bahkan ujian pun yang dibuat asal-asal tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk evaluasi.
Bloom (1971) mendefinisikan evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sejalan dengan itu, Stufflebeam (1971), mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa alternatif dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja dilaksanakan untuk memeperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat keputusan. Dimana informasi data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan.
Tujuan evaluasi bisa berbeda dengan tujuan dari ujian. Secara sederhana evalusi digunakan untuk memeperbaiki sistem dengan cara memberi penilaian berdasarkan data yang diambil dari suatu atau sekelompok objek. Sedangkan ujian dapat dilakukan tanpa ada tujuan untuk memeperbaiki nilai. Ujian juga dapat dilakukan hanya untuk menyaring dan menentukan kelas dari kumpulan objek.
Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, Norman E. Gronlund (1976) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut:
“Evaluation is a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved by pupils”.
(Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa).
Dengan kata-kata yang berbeda, tetapi mengandung pengertian yang hampir sama, Wrightstone dan kawan-kawan (1956: 16) mengemukakan rumusan evaluasi pendidikan sebagai berikut:
“Educational evaluation is the estimation of the growth and progress of pupils to ward objectives or values in the curriculum”,
(Evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kea rah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum).
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa evaluation adalah penilaian. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai.
Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pelaksanaan Evaluasi
Fungsi evaluasi didalam pendidikan tidak dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan yang telah dikemukakan tersirat bahwa tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian-pencapaian tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi evaluasi itu dalam proses belajar-mengajar.
Adapun fungsi pelaksanaan evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk magadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Evaluasi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk magadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Evaluasi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
- Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
- Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya.
- Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
- Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2. Evaluasi berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam panilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disampaing itu, diketahui pula sebab dari kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guna mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
Apabila alat yang digunakan dalam panilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disampaing itu, diketahui pula sebab dari kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guna mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
3. Evaluasi berfungsi penempatan
System baru yang kini banyak dipopulerkan di Negara barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat-bakat sendiri sehingga pelajaran akan akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi, disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana siswa yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
System baru yang kini banyak dipopulerkan di Negara barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat-bakat sendiri sehingga pelajaran akan akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi, disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana siswa yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengathui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan system administrasi.
Manfaat Pelaksanaan Evaluasi
Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai makna ditinjau dari berbagi segi:
a. Makna bagi siswa
Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada kemungkinan:
Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada kemungkinan:
Memuaskan,- Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan yang lain.
Tidak memuaskan,- Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi.
Tidak memuaskan,- Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi.
b. Makna bagi guru
- Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan.
- Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diakan perubahan.
c. Makna bagi sekolah
- Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah.
- Informasi dari guru tentang tidak tepatnya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
- Informasi hasil penilin yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedomana bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa.
selamat siang boleh saya mengutip tulisan anda untuk skripsi saya? terimakasih 🙂
Terima Kasih Atas Kunjungan di PENGERTIAN DAN PERANAN EVALUASI PEMBELAJARAN, Silahkan mas dicantumkan dalam Skripsi,.. Terima KAsih Atas Kunjungannya
Daftar pustakanya kurang lengkap
boleh saya copas ya, untuk rekan-rekan sejawat saya. makasih
sangat diperbolehkan,