Planet Bumi dan Bulan

3 min read

Pada bagian sebelumnya kalian sudah mempelajari sedikit karakter Bumi dan mengenal Bulan sebagai satelitnya. Pada bagian ini kalian akan lebih jauh mengenal bagaimana Bumi bergerak dan dampaknya pada kehidupan manusia sehari-hari, juga mengenal satelit yang dimiliki Bumi. Tahukah kalian, ternyata satelit milik Bumi tidak hanya Bulan, lho! Mari cari tahu dengan mempelajari bagian ini.

Pergerakan Bumi dalam Sistem Tata Surya

Di awal bab ini telah sedikit disinggung
mengenai gerak rotasi dan revolusi. Rotasi adalah
gerakan planet pada sumbunya, sedangkan revolusi
adalah gerakan planet pada bidang orbitnya
mengelilingi Matahari.

Waktu yang digunakan planet untuk mengitari
Matahari disebut periode tahun, sedangkan waktu
yang digunakan planet untuk berputar pada
sumbunya disebut periode hari. Berdasarkan jarak
antara planet dengan Matahari menyebabkan panjang
1 tahun tiap planet berbeda-beda. Demikian juga
dengan panjang 1 hari tiap planet, ini dipengaruhi
salah satunya oleh ukuran planet tersebut.

a. Siang dan Malam
Untuk memahami ini, perhatikan Gambar 7.28
berikut.

Bayangkan Bumi memiliki garis yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.
Garis ini kita sebut sebagai sumbu atau poros.
Ketika Bumi berputar mengitari poros ini, saat
itulah pergantian siang dan malam terjadi. Bagian
Bumi yang menerima sinar Matahari langsung akan
mengalami siang, sebaliknya bagian Bumi yang lain
akan mengalami malam.
Gerakan Bumi pada porosnya terjadi dari
arah barat ke timur. Adanya arah gerak inilah yang
mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu di
Indonesia. Perhatikan Gambar 7.29 berikut.

Wilayah Indonesia yang terbentang luas dari
Barat ke Timur menyebabkan tidak semua wilayah
mendapatkan sinar Matahari secara bersamaan.
Matahari lebih dahulu muncul dan terbenam di
wilayah Indonesia Timur, lalu ke Indonesia Tengah,
dan terakhir di wilayah Indonesia Barat.
Perhatikan kembali Gambar 7.28. tersebut.
Apakah kalian melihat poros Bumi miring? Menurut
kalian, apakah ada pengaruhnya? Agar pengamatan
lebih jelas, perhatikan Gambar 7.30 berikut.

Kemiringan poros ini menyebabkan panjang
waktu siang dan malam bisa berbeda-beda. Hal
ini terutama akan terasa di negara-negara bagian
utara dan selatan. Ada kalanya mereka mengalami
siang yang sangat panjang saat musim panas tiba,
dan malam yang sangat pendek. Di lain waktu saat
musim dingin, siang lebih pendek dan malam lebih
panjang.
Di negara khatulistiwa seperti Indonesia, hal itu
tidak terlalu kita rasakan. Panjang siang dan malam
yang kita alami setiap harinya tidak ekstrim seperti
itu. Perbedaan biasanya terjadi sekitar 1-3 menit
saja.
Untuk membuktikannya, mari lakukan Aktivitas
7.8 berikut.

b. Pergantian Tahun
Bumi mengelilingi Matahari secara penuh selama
1 tahun. Garis edar yang ditempuh Bumi dalam
perjalanan itu disebut sebagai orbit. Sambil bergerak
mengelilingi Matahari di orbitnya, Bumi juga
berputar di porosnya. Gambaran aktivitas gerak
Bumi ini dapat kalian amati pada Gambar 7.31.

Bumi menyelesaikan putarannya dalam waktu
365,25 hari. Itu sebabnya, untuk memudahkan
penghitungan hari, setiap 4 tahun sekali akan
ditambahkan 1 hari pada kalender tahunan kita.
Tahukah kalian pada bulan apa 1 hari tersebut
ditambahkan? Pada tahun dengan tambahan 1 hari
ini, kita menyebutnya sebagai tahun kabisat.

c. Pergantian Musim
Selain pergantian tahun, gerak Bumi mengelilingi
Matahari juga menyebabkan pergantian musim.
Musim yang dialami suatu daerah sangat bergantung
pada posisinya di Bumi. Kalian mungkin pernah
mengetahui tentang berbagai musim yang ada di
dunia. Apa saja musim yang ada di dunia?
Untuk lebih memahami tentang musim ini,
perhatikanlah ilustrasi Bumi pada Gambar 7.32.
berikut.

Pada Gambar 7.32 tersebut, kalian dapat
melihat Bumi dengan garis-garis khayal. Garis-garis
khayal ini memudahkan kita mengenal posisi suatu
daerah di Bumi.

Bumi dibagi oleh garis khatulistiwa, garis yang
berada tepat di tengah-tengah. Garis khatulistiwa
ini membagi Bumi menjadi dua, yaitu Belahan Bumi
Utara dan Belahan Bumi Selatan. Indonesia berada
di daerah khatulistiwa, karena letaknya tepat di garis
khatulistiwa. Daerah yang berada di garis khatulistiwa
hanya mengalami dua musim, yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Adapun di daerah yang berada
di Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan,
keduanya mengalami empat musim, yaitu musim
panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Pada saat Belahan Bumi Utara mengalami musim
dingin, Belahan Bumi Selatan akan mengalami musim
panas.
Posisi Bumi tidak sepenuhnya lurus seperti
pada Gambar 7.32 di atas. Bumi berputar dengan
kemiringan 23° terhadap sumbu rotasinya.
Kemiringan ini yang menyebabkan durasi siang dan
malam berbeda-beda di setiap daerah, juga bergantung
pada posisi revolusinya terhadap Matahari. Hanya
daerah yang berada di khatulistiwa yang cenderung
seimbang durasi siang dan malam sepanjang tahun.
Gambar 7.33 berikut menunjukkan bagaimana
posisi Bumi yang miring dan ilustrasi sinar Matahari
yang sampai di permukaan Bumi.

Bulan Sebagai Satelit Bumi

Bulan adalah benda langit yang paling terang
setelah Matahari. Meskipun demikian, cahayanya
yang terang itu bukan berasal dari dirinya sendiri.
Bulan memancarkan cahaya yang diterimanya dari
Matahari dan dipantulkan ke Bumi. Mengapa Bulan
dapat melakukan hal itu? Karakteristik apa yang
dimilikinya? Adakah keistimewaan Bulan yang lain?
a. Karakteristik Bulan
Untuk mengenal Bulan lebih jauh, mari amati Tabel
7.15 berikut.

Manusia sudah berkali-kali menjejakkan
kakinya di Bulan. Banyak hal yang kita ketahui
dari penyelidikan-penyelidikan para astronom di
sana. Termasuk penyelidikan kemungkinan bisa
menempati Bulan sebagai Bumi yang baru.
Ukuran Bulan memengaruhi gaya gravitasi yang
dimilikinya. Jarak yang tepat antara Bulan dan Bumi
menyebabkan gaya gravitasi Bulan turut berperan
dalam menjaga kestabilan Bumi.
Perhatikan periode rotasi dan periode revolusi
Bulan pada Tabel 7.15. Periode yang nyaris sama
ini menyebabkan sisi Bulan yang terlihat dari Bumi
tidak pernah berubah. Sisi yang tak pernah teramati
dari Bumi disebut Sisi Gelap Bulan. Sisi ini baru
bisa diketahui lebih lanjut setelah Apollo tiba dan
melakukan eksplorasi.
b. Fase Bulan
Dari Bumi, bentuk Bulan terlihat berubah-ubah,
bergantung pada posisi Bulan yang sedang berputar
mengelilingi Bumi. Perbedaan bentuk ini yang
disebut sebagai Fase Bulan. Terdapat 8 Fase Bulan,
seperti yang terlihat pada Gambar 7.36 berikut.

c. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan masuk ke dalam
bayangan Bumi, sehingga membuatnya lenyap
baik secara utuh maupun sebagian. Gerhana Bulan
terjadi 3 kali dalam 1 tahun.
Ada dua jenis gerhana Bulan, yaitu gerhana
Bulan total dan gerhana Bulan sebagian. Gerhana
Bulan total terjadi saat Bulan dan Matahari berada
pada posisi yang saling berseberangan dengan
Bumi berada di tengahnya. Adapun gerhana Bulan
sebagian terjadi jika hanya bayangan Bumi yang
menutupi Bulan.

d. Pengaruh Gerak Bulan terhadap Kehidupan
Manusia
Bulan menjadi benda langit yang banyak
memengaruhi kehidupan manusia, terutama di sisi
religius dan budaya. Selain itu, aktivitas gerak Bulan
juga digunakan dalam pelayaran dan melaut bagi
para nelayan.
1) Bulan Ramadhan
Umat Islam menggunakan kalender Hijriah, yang
perhitungannya menggunakan hasil pengamatan
terhadap fase Bulan. Dalam satu bulan Hijriah,
jumlah hari bisa 29 atau 30.
Hampir semua ibadah dalam agama Islam
ditentukan waktunya melalui gerak Bulan.
Pergantian hari dimulai saat Matahari tenggelam
dan Bulan muncul, atau disebut waktu maghrib.
Ibadah puasa pada bulan Ramadhan dilakukan dari
terbit fajar (subuh) hingga maghrib.
Saat ini perhitungan kalender Hijriah sudah
dilakukan dengan menggunakan perhitungan
tertentu. Meski demikian, umat Islam tetap
diperintahkan untuk menguatkan hasil perhitungan
tersebut dengan pengamatan langsung pada bentuk
Bulan

2) Hari Paskah
Umat Kristen biasanya merayakan Paskah
sekitar Maret-Mei. Siklus bulan digunakan untuk
menentukan kapan tepatnya hari Paskah itu jatuh.
Diputuskan bahwa hari raya Paskah ini diperingati
pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama
Paskah, yang jatuhnya pada tanggal 21 Maret atau
sesudahnya.

3) Tilem
Umat Hindu melakukan ritual ibadah setiap malam
bulan purnama tiba, juga saat bulan baru. Hari
suci pada malam bulan purnama disebut sebagai
Purnama, sedangkan malam bulan baru disebut
Tilem. Pada kedua waktu tersebut umat Hindu
memohon berkah dan karunia Sang Pencipta.
4) Industri Garam dan Perikanan
Selain kegiatan-kegiatan keagamaan, gerak Bulan
juga sangat bermanfaat bagi para pelaku industri
yang berhubungan dengan sumber daya laut.
Contohnya, industri garam dan ikan.
Tambak-tambak garam umumnya terletak di
pesisir pantai. Saat air laut pasang, tambak-tambak
itu terisi air. Setelah surut, para petani garam
mulai memisahkan garam laut yang terjebak dalam
tambak-tambak tersebut.

Saat pasang, ikan-ikan akan lebih mudah
ditangkap, karena biasanya mereka akan berenang
lebih dekat di permukaan. Itu yang menjadi salah
satu penyebab mengapa nelayan pergi melaut pada
malam hari, saat air laut pasang.

Ringkasan Hakikat Fisika dan Metode Ilmiah

Hakikat Fisika dan Metode Ilmiah A. Hakikat Fisika 1. Pengertian Fiska Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang berhubungan...
Ahmad Dahlan
5 min read

Ringkasan Materi Fisika SMA/MA

Kumpulan Ringkasan Materi Fisika SMA yang dibagi berdasarkan kelas untuk kurikulum 2013 dan MBKM. Ringkasan Materi Fisika A. Kelas X B. Kelas XI C....
Ahmad Dahlan
28 sec read

Jawaban dan Bantahan Manusia Tidak Pernah Kebulan

Mengikuti bagian dri thread Suhu Japer “10 konspirasi dunia paling kontroversi” Apakah Nasa memalsukan pendaratan di Bulan..? mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa ada...
Ahmad Dahlan
5 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *