Teknik Penilaian Tes

3 min read

Teknik Penilaian Tes

Eureka Pendidikan. Dalam pembelajaran terdapat beberapa  teknik  dan  alat  penilaian  yang  dapat  digunakan  pendidik. Teknik  penilaian  adalah  metode  atau  cara  penilaian  yang  dapat  digunakan  guru  untuk rnendapatkan informasi tentang proses dan produk belajar peserta didik. Penggunaan berbagai teknik  dan  alat  tersebut  harus  disesuaikan  dengan  tujuan  penilaian,  waktu  yang  tersedia,  sifat tugas yang dilakukan peserta didik, dan jumlah materi pembelajaran yang sudah disampaikan (Rosana, 2014).
Dalam  memilih  teknik  penilaian  untuk  kelompok  mata  pelajaran, pendidik juga harus mempertimbangkan hal-hal berikut. 
1. Karakteristik kelompok mata pelajaran . 
2. Rumusan kompetensi mata pelajaran  dalam KI dan KI L. 
3. Rumusan indikator pencapaian setiap KD.
Pada dasarnya, teknik penilaian yang digunakan dalam pendidikan terdiri dari dua jenis yaitu teknik penilaian tes dan non-tes (Arifin, 2014). Teknik penilaian tes terdiri dari tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang teknik penilaian tes.
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Mardapi, 2007). Tes dibagi menjadi tiga jenis yaitu (a) tes tulis; (b) tes lisan; dan (c) tes perbuatan.
tes, tes lisan, tes kinerja, tes tulis

a.    Tes tertulis (paper pencil test)

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis. Arifin (2014: 119) menyatakan bahwa tes tulis memiliki dua bentuk yaitu bentuk uraian (essay) dan bentuk objektif (objective).

1)    Uraian

Tes bentuk uraian terdiri dari dua jenis yaitu uraian terbatas dan uraian bebas. Dalam menjawab soal uraian terbatas, peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batasnya. Walaupun jawaban peserta didik beraneka ragam, tetapi harus ada pokok-pokok penting yang terdapat dalam sistematika jawaban. Penilaian dalam soal uraian terbatas biasanya pada mata pelajaran sains. Penilaian ini lebih objektif karena setiap langkah memiliki skor. Berbeda halnya pada uraian bebas, peserta didik bebas mengemukakan pendapat sesuai kemampuannya. Penilaian uraian bebas biasa digunakan pada mata pelajaran sosial.

2)    Objektif

Tes objektif juga disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Tes ini disebut objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes  objektif  meliputi  pilihan  ganda, benar-salah dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian. 
Jika ditinjau dari tujuannya terdapat empat macam tes yang digunakan lembaga pendidikan, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif (Mardapi, 2007: 88).

1)    Tes penempatan

Tes penempatan dilakukan di awal pelajaran. Hasil tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan yang telah dimiliki peserta didik. Dalam mempelajari suatu bidang studi dibutuhkan pengetahuan pendukung. Pengetahuan pendukung tersebut dapat diketahui dengan menelaah hasil tes penempatan. Contohnya, sebelum mempelajari materi dinamika partikel, peserta didik membutuhkan pengetahuan pendukung tentang differensial dan integral.

2)    Tes diagnostik

Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes tersebut dilakukan jika diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta didik gagal dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil tes diagnostik memberika informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah dipahami.

3)    Tes formatif

Tes formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes ini dilakukan secara periodik sepanjang semester. Materi tes dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran tiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan.

4)    Tes Sumatif

Tes sumatif diberikan di akhir pelajaran, atau akhir semester. Hasil tes sumatif menentukan keberhasilan belajar peserta didik untuk mata pelajaran tertentu. Tingkat keberhasilan dinyatakan dengan skor atau nilai. Hasil tes dapat ditafsirkan sebagai keberhasilan belajar, keberhasilan mengajar, serta keduanya.

b.    Tes lisan

Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran (Rosana, 2014). 

c.    Tes perbuatan atau praktik atau kinerja

Tes  praktik,  juga  biasa  disebut  tes  kinerja,  adalah  teknik  penilaian  yang  menuntut peserta  didik  mendemonstrasikan  kemahirannya (Rosana, 2014).  Tes  praktik  dapat  berupa  tes  tulis keterampilan,  tes  identifikasi,  tes  simulasi,  dan  tes  petik  kerja.  Tes  tulis  keterampilan digunakan  untuk  mengukur  keterampilan  peserta  didik  yang  diekspresikan  dalam  kertas, misalnya  peserta  didik  diminta  untuk  membuat  desain  atau  sketsa  gambar.  Dalam  pembelajaran IPA, kemampuan  merancang  eksperimen  termasuk  bagaimana  merancang  rangkaian  peralatan yang  digunakan  termasuk  contoh  tes  tulis  keterampilan.
Tes  identifikasi  dilakukan  untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena  yang ditangkap melalui alat indera, misalnya mengetahui kerusakan mesin berdasar suaranya, mengetahui nama  preparat  berdasarkan  bayangan  benda  yang  dilihat  di  bawah  mikroskop.  Tes  simulasi digunakan  untuk  mengukur  kemahiran  bersimulasi  memperagakan  suatu  tindakan  tanpa menggunakan peralatan/benda yang sesungguhnya. Tes petik kerja dipakai untuk mengukur kemahiran  mendemonstrasikan  pekerjaan  yang  sesungguhnya  seperti  mendemosntrasikan cara memasak, cara menghidupkan mesin, atau cara menggunakan mikroskop.

Setelah memahami mengenai apa itu yang dimaksud dengan Teknik penilaian tes, selanjutnya alangkah baiknya anda juga memahami bagaimana teknik melakukan penilaian non tes yang biasanya selalu beriringan dalam sebuah penelitian

Teknik Penilaian Non-Tes

Teknik Penilaian Non-Tes Eureka Pendidikan – Teknik penilaian non-tes dapat digunakan untuk mengetahui proses dan produk dari hasil belajar peserta didik, misalnya berkaitan dengan...
Ahmad Dahlan
2 min read

Cara Membuat Abstrak yang Baik

Pengertian Abstrak EurekaPendidikan.com – Abstrak adalah kegiatan terakhir yang dilakukan penulis artikel tetapi merupakan bagian yang paling pertama dibaca orang. Hal ini disebabkan pembaca...
Ahmad Dahlan
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *